MASALAH KONTEMPORER PADA TEORI ORGANISASI

MENGELOLA LINGKUNGAN
Tindakan paling komperhensif yang dapat diambil oleh pihak manajemen jika menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan adalah dengan berpindah ke domain yang mempunyai ketidakpastian lingkungan yang lebih sedikit. Jika tidak dapat berpindah ke domain yang lebih menguntugkan, manajemen mungkin akan memlilih untuk memperluas strategi untuk mengambil format strategi umm. Jalan pemikirannya adalah bahwa makin umum sasaran struktur, aktivitas organisasi maka makin besar pula slack resource pada organisasi tersebut dan makin besar pula fleksibilitas yang dipunyainya untuk menanggapi perubahan lingkungan. Jadi pada kesimpulannya mereka melakukan banyak hal dan memperkerjakan individu yang mempunyai kecakapan lebih besar. Fleksibilitas demikian, tentunya, tidak dating tanpa biaya. Sehingga para generalis cenderung kurang efisisen dibandingkan spesialis. Karena yang belakangan mempunyai slack resource minimal, lebih menyandarkan diri pada teknologi yang distandarisasi, dan memperoleh penghematan melalui formalisasi yang tinggi. Jika lingkungan stabil komplemen terletak pada spesialis. Tetapi jika lingkungan dinamis, maka fleksibilitas seorang generalis memunginkan menejemen mengatur kembali sumber-sumbernya secara internal untuk menggunakan peluang yang terdapat di lingkungan.
1. Recruitment
Recruitment terhadap orang yang tepat dapat mengurangi pengaruh lingkungan terhadap organisasi. Praktek merekrut orang secara selektif untuk mengurang ketidakpastian ligkngan cukup lazim dilakukan. Perusahaan menggaji eksekutif dari perusahaan pesaing untuk memperoleh promosi tentang rencana masa mendatang pesaing mereka.
2.Pengamatan lingkungan
Pengamatan lingkungan mensyaratkan penelitian yang cermat atas suatu lingkungan untuk mengidentifikasi tidakan para pesaing, pemerintah serikat buruh, dan sebagainya. Yang dapat mempengaruhi operasi organisasi. Sejauh penelitian tersebut menghasilkan ramalan yang tepat mengenai fluktuasi yang terdapat di lingkungan itu sehingga mengurangi ketakpastian. Pengamatan lingkungan memungkinkan manajemen mengetahui perubahan-perubahan lebih dahulu dan membuat penyesuaian internal ketimbang bereaksi sejak ada kejadian.
3.Buffering
Buffering mengurangi kemungkinan gangguan terhadap operasi organisasi dengan memastikan pemasokan dan penyerapan keluaran sehingga operasi intinya dari pengaruh lingkungan pada sisi masukan dan keluarannya, manajemen memungkinkan organisasi beroperasi seolah-olah merupakan sebuah sistem tertutup pada sisi masukannya, jelas terlihat organisasi menyimpan bahan bahan dan pasokan ,melakuakan pemeliharaan preventive atau merekrut dan melatih personalia baru .buffering pada tingkat keluaran memberi pilihan lebih sedikit. Metode yang paling cocok adlah melalui penggunaan persediaan. Sehingga buffering memberi keuntungan dengan mengurangi ketakpastian lingkungan. Kita dapat meramalkan bahwa kecendrungan manajemen untuk melakukan buffering akan berhubungan secara langsung sampai tingkat rutinitas dalam teknologi organisasi. Tapi keuntungan tersebut harus dinilai dengan membandingkan dengan biayanya. Biaya yang paling mencolok adalah biaya pengankutan yang meningkat karena adanay aktivitas buffering dan resiko bahan yang disimpan menjadi usang karena aktivitas tersebut.
4.Smoothing
Smoothing mencoba untuk mendatarkan dampak dari fluktuasi dilingkungan

5.Rationing
Jika ketakpastian diciptakan melalui permintaan yang berlebihan, mamanjemen dapat memikirkan menggunakan rationing (merangsum) produk atau jasa jasa artinya mengalokasikan keluaran melalui sistem tertentu. Namun cara ini lebih lebih sering menggunakan persyaratan sebagai cara membatasi permintaan
6.Geographic dispersion
Ketakpastian lingkungan kadang kadang berbeda berdasarkan lokasi. Untuk mengurangi ketakpastian yang disebabkan oleh lokasi, organisasi dapat berpindah dari suatu lokasi atau masyarakat lain atau mengurangi resiko dengan beroperasi pada berbagai lokasi.
Dengan melakukan itu mereka mengurangi ketakpastian lingkungan yang diciptakan oleh politik yang berubah ubah sehingga dapt mengurangi resiko yang akan dialami oleh perusahaan.
7.Periklanan
organisasi yang dapat membangun loyalitas terhadap merktelah mengurangi ketergantungan pada konsumen. Jikakita melihat produk yang dipromosikan secara aktiv melalui iklan, harap diingat bahwa iklan tersebut adalah alat yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi ketergantungan terhadap lingkungan dan konsumen yang berubah ubah dan kepada alternative baru yang ditawarkan oleh persaingan
8.Contracting
Contracting melindungi organisasi terhadap perubahan kuantitas atau harga baik pada sisi masukan atau pada sisi keluaran. Misalnya, manajemen dapat menyetujui sebuah kontrak jangka panjang untuk membeli bahan dan pasokan atau menjual sebagian dari keluaran dari organisasi. Dengan membuat kontak baik kontrak jangka panjang atau jangka pendek berarti organisasi dapat melindungi diri dari fluktuasi ketersediaan dan harga.
9.Coopoting

Organisasi dapat memilih untuk mengcoopoting ketakpastian mereka artinya menyerap individu atau organisasi dalam lingkungan yang mengancam stabilitas mereka. Ini paling sering dilakukan oleh perusashaan pengangkatan yang selektif ke jajaran direksi perusahaan.
Interlocking directorate, dimana dua organisasi atau lebih bersama sama mempunyai seorang atau lebih direktur yang sama dan telah dijelaskan dalam strategi manajemen lingkungan yang apling banyak digunakan strategi sangat popular karena mereka meng-coopt hambatan hambatan yang ada dipasar baik hambatan yang horizontal atau hambatan yang vertikal.
10.Coalescing

Jika sebuah organisasi berkombinasi dengan satu arah atau lebih organisasi dengan tujuan melakukan kegiatan bersama, maka disebut sebagai coalescing, salahsatunya adlah merger dengan uasaha dan persetujuan bersama serata kerjasama (meskipun illegal) untuk menetapkan harga atau membagi pasar.

11.Lobbying
Lobbying adalah menggunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan atau menguntugkan dana digukanan dalam praktek oleh organisasi dalam mengelola lingkungan. Salah satu contoh adalah organisasi yang menggunakan kekuasaan negara untuk menstabilkan hubungan dalam industri, dan professional lain melobi dewan dewan negara untuk mengeluarkan lisensi untuk membatasi entri.

Pedoman Untuk Mengelola Lingkungan
Keberhasilan mengelola lingkungan membutuhkan penganalisisan sumber sumber ketakpastian dan kemudian memilih sebuah strategi yang dapat dilaksanakan secara efektif oleh organisasi. Seperti yang telah kita catat pada permulaan baba ini, ukuran besar dan memudahkan pengaruh lingkugan. Yang pasti, sebuah Du pont atau Eastman Kodak akan mempunyai lebih banyak pelanggan dalam mengontrol hubungannya dengan pemasok dibandingkan dengan perusahaan kimia kecil, hal ini dapt diambil sebagai salh satu contoh.
Jadi setiap organisasi menghadapi suatu tingkat kepastian tertentu. Namun, sebagai kebalikan dari pandangan ekologi-populasi menyatakan bahwa sebuah organisasi itu tidak berkuasa untuk mempengaruhi lingkungannya, bab ini mencoba memperlihatkan bahwa manajemen dapat mengurangi dampak ketakpastian lingkungan terhadap organisasi. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan manajemen, yang pertama adalah untuk menyesuaikan dan mengubah kegiatan agar lebih sesuai dengan lingkungan. Ini adalah strategi inrenal dan termasuk didalamnya mengubah domain, merekrut eksekutuif dan spesialis tekhnis yang mempunyai hubungan dengan lingkungan, mengamati lingkungan untuk mengantisipasiperubahan, menyangga (buffering) pusat kegiatan, melunakkan (smoothing), fluktuasi permintaan, melakukan rationing produk dan jasa, serta penyebaran geografis (geographic dispersion). Pendekatan yang kedua adalah mengubah lingkungan agar lebih sesuai dengan kemampuan organisasi. Ini disebut sebagai strategi eksternal seperti misalnya periklanan, membuat kontrak dengan para pemasok atau pelanggan, meng-coopt para individu atau organisasi, dan melakukan lobi untuk memperoleh hasil yang menguntungkan. Walaupun secara teknis hanya yang terakhir yang sebenarnya yang mengubah lingkungan, kedua strategi ini bersama sama menciptakan teknik yang kita katakana sebagai mengelola lingkungan.