Definisi Lingkungan
Definisi yang paling popular, mengidentifikasi limgkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Seorang penulis manyatakan bahwa untuk memastikan lingkungan organisasi cukup mudah.”Ambil saja alam semesta, kurangi bagian yang mewakili organisasi, sisanya adalah lingkungan. Tetapi pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Lingkungan UmumVersus Lingkungan Khusus Lingkungan sebuah organisasi dan lingkungan umum pada dasarnya sama. Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap organisasi, namun relevansinya tidak sedemikian jelas. Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Kapanpun lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang menjadi perhatian manajemen karena terdiri dari konstituensi kritis yang secara positif atau negatif mempengaruhi keefektifan organisasi. Secara khas, yang termasuk lingkungan khusus adalah klien atau pelanggan, pemasok dari masukan, para pesaing, lembaga pemerintah, serikat buruh, asosiasi perdagangan, dan kelompok-kelompok berpengruh di masyarakat. Lingkungan khusus sebuah organisasi berbeda-beda, bergantung pada daerah yang dipilihnya. Domain merujuk pada pilihan yang dibuat organisasi bagi dirinya sendiri yang menyangkut rangkaian produk atau jasa yang ditawarkan dan pasar yang dilayaninya. Domain mengidentifikasi ceruk (niche) organisasi itu. Domain sebuah organisasi menentukan titik organisasi kepada lingkungan khususnya. Mengubah domain berartimengganti lingkungan khusus. Lingkungan Aktual dan Lingkungan yang Dipersepsikan. Setiap usaha untuk mendefinisikan lingkungan menuntut kita untuk membedakan lingkungan yang objektif atau yang actual dan yang dipersepsikan oleh para manajer. Bukti menunjukan bahwa ukuran karakteristik actual dari lingkungan dan ukuran karakteristik yang dipersepsikan tidak berkorelasi tinggi. Persepsi bukan kenyataan yang menuntun manajer membuat keputusan yang menyangkut desain organisasi. Organisasi mengkonstruksi atau menciptakan lingkungan dan bahwa lingkungan yang diciptakan tersebut bergantung pada persepsi. Keputusan structural yang dibuat oleh para manajer untuk menyesuaikan organisasi mereka secara lebih baik dengan tingkat ketakpastian lingkungan khusus mereka bergantung pada persepsi para manajer tentang lingkungan khusus dan penafsiran mereka tentang ketakpastian.
Ketakpastian Lingkungan Dilihat dari perspektif kita, lingkungan penting karena tidak semua lingkungan sama. Mereka berbeda dalam hal ketakpastian lingkungan.
Sebagian lingkungan yang relatif statis :
Hanya sedikit kekuatan dalam lingkungan khusus mereka yang berubah. Lingkungan yang statis menciptakan ketakpastian yang lebih sedikit bagi para manajer daripada lingkungan yang dinamis.
Mendefinisikan Lingkungan dan Ketakpastian Lingkungan Terdapat tiga dimensi kunci yang terdapat pada setiap lingkungan organisasi. Ketiga dimensi itu adalah capacity (kapasitas), volatility (mudah menguap), dan complexity ( kompleksitas). Ketiga dimensi tersebut merupakan sintesa dari kebanyakan literatur. Kapasitas lingkungan merujuk pada tingkatan sejauh mana ia dapat mendukung pertumbuhan. Lingkungan yang kaya dan tumbuh menghasilkan sumber yang berlebihan, yang dapat menyangga organisasi tersebut waktu terjadinya kelangkaan relatif. Kapasitas yang berlebihan, misalnya, memberi kesempatan bagi sebuah organisasi untuk membuat kesalahan, sedangkan kapasitas yang langka tidak demikian. Tingkat kestabilan pada sebuah lingkungan dimasukan ke dalam dimensi volatility. Jika terdapat tingkat perubahan yang tidakdapat diprediksi adalah dinamis. Hal ini menyukarkan manajemen untuk meramalkan secara tepat kemungkinan yang diasosiasikan dengan berbagai alternatif keputusan. Pada sisi lain terdapat sebuah lingkungan yang stabil. Akhirnya lingkungan tersebut harus dinilai dalam hubungannya dengan kompleksitas; artinya tingkat dari heterogenitas dan konsentrasi di antara elemen lingkungan. Lingkungan yang sederhana adalah homogen dan terkonsentrasi. Dengan adanya tiga definisi lingkungan, kita dapat mengajukan beberapa kesinpulan umum. Ada bukti yang menghubungkan tingkat ketakpastian lingkungan terhadap pengaturan structural. Khususnya, makin langka, makin dinamis, dan makin komplek lingkungan tersebut, maka makin organis pula strukturnya. Makin berlebihan, makin stabil, makin sederhana suatu lingkungan, maka struktur yang makin disukai adalah struktur mekanistis.
ENVIROMENTAL IMPERATIVE
Yang Mendukung Pada dasarnya tekanan dari lingkungan menimbulkan permintaan terhadap tugas, yang dipenuhi dengan sebuah struktur teknis yang tepat. Suatu pertahanan yang rumit dapat dibangun dengan menggunakan perspektif sistem. Dalam sistem tertutup, organisasi yang paling adalah yang secara teknologis efisien. Karena anda mengasumsikan tidak terdapat interaksi atau masalah dengan lingkungan pada suatu system tertutup, maka keberhasilan bergantung pada efisien internal. Yang Menentang Jika terdapat environmental imperative, maka hal tersebut hanya terbatas pada sub-sub unit yang berada pada batas-batas dari organisasi unit-unit yang melakukan interaksi secara langsung dengan lingkungan. Anggapan utama para pendukung environmental imperative adalah bahwa struktur organisasi itu sendiri yang meminimalkan dampak ketidakpastian; yaitu kejadian yang tidak dapat diramalkan oleh organisasi. Dalam lingkungan khusus, tidak semua ketidakpastian dalam lingkungan membawa konsekuensi bagi organisasi. Selain itu, ketidakpastian adalah variasi yang tidak direncanakan “Perubahan itu saja ,atau tingkat perubahan, bukan merupakan jaminan bahwa situasi itu tidak pasti”. Perubahan, variasi, dan lingkungan yang dinamis semua dapat diramalkan. Dalam arti relatif, manajer masa kini menghadapi lingkungan yang jauh lebih tidak dinamis dibandingkan counterpart mereka tiga generasi lampau. Akhirnya, dikatakan bahwa environmental imperative tidak sesuai dengan realitas yang diamati. Organisasi yang mempunyai struktur yang berbeda bukan hanya yang beroperasi pada lingkungan yang tampaknya sama, tetapi juga yang kerap tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal keefektifan. Pandangan Ekologi-Populasi Dekade terakhir manyaksikan pertumbuhan dan perkembangan dari apa yang pasti merupakan posisi environmental imperative yang ekstrem. Posisi tersebut yang dinamakan seleksi alamiah atau pandangan ekologi-populasi , menyatakan bahwa lingkungan menyeleksi organisasi jenis tertentu yang dapat bertahan hidup, sedangkan yang lain akan mati berdasarkan kesesusaian antara karakteristik strukturalnya dan karakteristik lingkungannya. Para ahli ekologi-populasi berargumentasi bahwa bentuk organisasi harus sesuai dengan ceruk (niche) lingkungannya, jika tidak organisasi itu akan gagal. Ekologi-populasi menggunakan cara berpikiryang sama terhadap organisasi. Lingkungan secara “alamiah” akan menyeleksi untuk “memasukan” beberapa dan “mengeluarkan” yang lain. Secara lebih khusus, ahli ekologi populasi menyatakan bahwa organisasi yang hidup mempunyai sumber dan dimensi structural yang tidak dimiliki oleh yang mati. Asumsi Ekologi Populasi Perspektif ekologi populasi memounyai asumsi-asumsi bermakna yang perlu dijelaskan. Pertama, ekologi populasi memfokuskan diri pada kelompok atau populasi organisasi, bukan pada organisasi individual. Kedua, ekologi populasi mendefinisikan keefektifan organisasi hanya sebagai kemampuan untuk bertahan hidup. Kapan pun organisasi yang beroperasi pada setiap industri didefinisikan sebagai organisasi yang efektif karena mereka yang termasuk yang dapat bertahan hidup. Ketiga, ahli ekologi populasi mengasumsikan bahwa lingkungan tersebut menentukan secara total. Strategi menentukan struktur, pandangan ekologi populasi mengasumsikan bahwa manajemen paling tidak dalam jangka pendek atau menengah hanya mempunyai dampak kecil terhadap kelangsungan hidup organisasi. Para manajer dianggap sebagai pengamat yang tidak berpotensi. Akhirnya ekologi populasi mengasumsikan eksistensi dari sebuah proses tiga tahap yang menjelaskan bagaimana organisasi yang beroperasi pada ceruk lingkungan yang serupa akhirnya akan mendapatkan dimensi struktural umum. Proses Perubahan Organisasi Organisasi berubah pada proses perubahan tiga tahap yang mengakui adanya variasi pada dan diantara organisasi, seleksi dari variasi yang paling sesuai dengan lingkungan mereka, dan suatu mekanisme retensi yang menopang dan memproduksi kembali variasi yang diseleksi secara positif. Setiap industri terdiri dari kumpulan-kumpulan organisasi yang dapat dibagi menjadi populasi-populasi yang mempunyai sumber daya dan teknologi yang sama. Tetapi ada keterbatasan jumlah manusia, segmen pasar, dan sumber daya lain yang tersedia di lingkungan. Organisasi dapat menetapkan suatu ceruk bagi diri mereka sendiri, misalnya, memberi penekanan pada biaya rendah, kualitas, lokasi yang nyaman, jumlah jam kerja, dan sebagainya, tetapi tetap ada persaingan Yang bisa bertahan hidup adalah yang dapat menyesuaikan sumber daya internalnya dengan lingkungan mereka. Keterbatasan Ekologo Populasi Teori ekologi populasi mengabaikan motif dan kemampuan manajerial. Tetapi manajeman tidak selalu tidak berpotensi. Manajemen mungkin tidak sedemikian berkuasa, seperti sering dikatakan dalam buku teks manajemen; namun tidak berarti manajemen tidak relevan, Manajemen dapat memilih domain atau ceruk di mana ia mau bersaing dan, khususnya dalam jangka panjang, mengubah domainnya. Ekologi populasi mampunyai aplikasi terbatas bagi organisasi yang besar dan berkuasa. Alasannya adalah bahwa organisasi tersebut dapat mengisolasi diri dari kegagalan. Organisasi yang besar dapat mengontrol lingkungannya karena banyak unsure yang terdapat pada lingkungan mereka – pemasok, pelanggan, serikat buruh, dan sebagainya – bergantung pada mereka dan tunduk pada permintaan mereka. Dan diantara organisasi yang berada di sektor publik, efisiensi dan penyesuaian diri bukanlah kriteria keefektifan. Dengan demikian, ekologi populasi sebaiknya dijelaskan sebagai sebuah teori khusus yang dapat diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil dan tidak berkuasa. Ekologi populasi memberi penjelasan tentang mengapa organisasi di masyarakat umum cenderung mempunyai karakteristik struktur yang sama dan mengapa beberapa jenis organisasi tertentu dapat melangsungkan hidupnya, sedangkn yang lain mati. Ekologi populasi juga mengatakan kepada kita bahwa kelangsunga hidup organisasi secara mencolok dipengaruhi oleh kapasitas dan stabilitas lingkungan organisasi tersebut. Hubungan Lingkungan Struktur Setiap organisasi bergantung pada lingkungannya sampai batas tertentu, tetapi kita tidak dapat mengabaikan yang nyata, yaitu, bahwa, ada organisasi yang lebih bergantung pada lingkungan dan sublingkungannya disbanding yang lain. Oleh karena itu, efek lingkungan terhadao suatu organisasi merupakan fungsi dari kerentanannya. Bukti-bukti memperlihatkan bahwa lingkungan yang dinamis mempunyai lebih banyak pengaruh terhadap struktur daripada lingkungan yang statis. Lingkungan dan Kompleksitas Ketidakpastian linglungan berkaitan langsung dengan kompleksitas. Artinya, ketakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis, dan lebih kompleks, organisasi menjadi lebih diferensiasi. Lingkungan dan Formalisasi Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi tanggapan yang cepat dan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan jalan menstandarisasi aktivitas mereka.
Definisi yang paling popular, mengidentifikasi limgkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Seorang penulis manyatakan bahwa untuk memastikan lingkungan organisasi cukup mudah.”Ambil saja alam semesta, kurangi bagian yang mewakili organisasi, sisanya adalah lingkungan. Tetapi pada kenyataannya tidak sesederhana itu. Lingkungan UmumVersus Lingkungan Khusus Lingkungan sebuah organisasi dan lingkungan umum pada dasarnya sama. Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin mempunyai dampak terhadap organisasi, namun relevansinya tidak sedemikian jelas. Lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Kapanpun lingkungan khusus adalah bagian dari lingkungan yang menjadi perhatian manajemen karena terdiri dari konstituensi kritis yang secara positif atau negatif mempengaruhi keefektifan organisasi. Secara khas, yang termasuk lingkungan khusus adalah klien atau pelanggan, pemasok dari masukan, para pesaing, lembaga pemerintah, serikat buruh, asosiasi perdagangan, dan kelompok-kelompok berpengruh di masyarakat. Lingkungan khusus sebuah organisasi berbeda-beda, bergantung pada daerah yang dipilihnya. Domain merujuk pada pilihan yang dibuat organisasi bagi dirinya sendiri yang menyangkut rangkaian produk atau jasa yang ditawarkan dan pasar yang dilayaninya. Domain mengidentifikasi ceruk (niche) organisasi itu. Domain sebuah organisasi menentukan titik organisasi kepada lingkungan khususnya. Mengubah domain berartimengganti lingkungan khusus. Lingkungan Aktual dan Lingkungan yang Dipersepsikan. Setiap usaha untuk mendefinisikan lingkungan menuntut kita untuk membedakan lingkungan yang objektif atau yang actual dan yang dipersepsikan oleh para manajer. Bukti menunjukan bahwa ukuran karakteristik actual dari lingkungan dan ukuran karakteristik yang dipersepsikan tidak berkorelasi tinggi. Persepsi bukan kenyataan yang menuntun manajer membuat keputusan yang menyangkut desain organisasi. Organisasi mengkonstruksi atau menciptakan lingkungan dan bahwa lingkungan yang diciptakan tersebut bergantung pada persepsi. Keputusan structural yang dibuat oleh para manajer untuk menyesuaikan organisasi mereka secara lebih baik dengan tingkat ketakpastian lingkungan khusus mereka bergantung pada persepsi para manajer tentang lingkungan khusus dan penafsiran mereka tentang ketakpastian.
Ketakpastian Lingkungan Dilihat dari perspektif kita, lingkungan penting karena tidak semua lingkungan sama. Mereka berbeda dalam hal ketakpastian lingkungan.
Sebagian lingkungan yang relatif statis :
Hanya sedikit kekuatan dalam lingkungan khusus mereka yang berubah. Lingkungan yang statis menciptakan ketakpastian yang lebih sedikit bagi para manajer daripada lingkungan yang dinamis.
Mendefinisikan Lingkungan dan Ketakpastian Lingkungan Terdapat tiga dimensi kunci yang terdapat pada setiap lingkungan organisasi. Ketiga dimensi itu adalah capacity (kapasitas), volatility (mudah menguap), dan complexity ( kompleksitas). Ketiga dimensi tersebut merupakan sintesa dari kebanyakan literatur. Kapasitas lingkungan merujuk pada tingkatan sejauh mana ia dapat mendukung pertumbuhan. Lingkungan yang kaya dan tumbuh menghasilkan sumber yang berlebihan, yang dapat menyangga organisasi tersebut waktu terjadinya kelangkaan relatif. Kapasitas yang berlebihan, misalnya, memberi kesempatan bagi sebuah organisasi untuk membuat kesalahan, sedangkan kapasitas yang langka tidak demikian. Tingkat kestabilan pada sebuah lingkungan dimasukan ke dalam dimensi volatility. Jika terdapat tingkat perubahan yang tidakdapat diprediksi adalah dinamis. Hal ini menyukarkan manajemen untuk meramalkan secara tepat kemungkinan yang diasosiasikan dengan berbagai alternatif keputusan. Pada sisi lain terdapat sebuah lingkungan yang stabil. Akhirnya lingkungan tersebut harus dinilai dalam hubungannya dengan kompleksitas; artinya tingkat dari heterogenitas dan konsentrasi di antara elemen lingkungan. Lingkungan yang sederhana adalah homogen dan terkonsentrasi. Dengan adanya tiga definisi lingkungan, kita dapat mengajukan beberapa kesinpulan umum. Ada bukti yang menghubungkan tingkat ketakpastian lingkungan terhadap pengaturan structural. Khususnya, makin langka, makin dinamis, dan makin komplek lingkungan tersebut, maka makin organis pula strukturnya. Makin berlebihan, makin stabil, makin sederhana suatu lingkungan, maka struktur yang makin disukai adalah struktur mekanistis.
ENVIROMENTAL IMPERATIVE
Yang Mendukung Pada dasarnya tekanan dari lingkungan menimbulkan permintaan terhadap tugas, yang dipenuhi dengan sebuah struktur teknis yang tepat. Suatu pertahanan yang rumit dapat dibangun dengan menggunakan perspektif sistem. Dalam sistem tertutup, organisasi yang paling adalah yang secara teknologis efisien. Karena anda mengasumsikan tidak terdapat interaksi atau masalah dengan lingkungan pada suatu system tertutup, maka keberhasilan bergantung pada efisien internal. Yang Menentang Jika terdapat environmental imperative, maka hal tersebut hanya terbatas pada sub-sub unit yang berada pada batas-batas dari organisasi unit-unit yang melakukan interaksi secara langsung dengan lingkungan. Anggapan utama para pendukung environmental imperative adalah bahwa struktur organisasi itu sendiri yang meminimalkan dampak ketidakpastian; yaitu kejadian yang tidak dapat diramalkan oleh organisasi. Dalam lingkungan khusus, tidak semua ketidakpastian dalam lingkungan membawa konsekuensi bagi organisasi. Selain itu, ketidakpastian adalah variasi yang tidak direncanakan “Perubahan itu saja ,atau tingkat perubahan, bukan merupakan jaminan bahwa situasi itu tidak pasti”. Perubahan, variasi, dan lingkungan yang dinamis semua dapat diramalkan. Dalam arti relatif, manajer masa kini menghadapi lingkungan yang jauh lebih tidak dinamis dibandingkan counterpart mereka tiga generasi lampau. Akhirnya, dikatakan bahwa environmental imperative tidak sesuai dengan realitas yang diamati. Organisasi yang mempunyai struktur yang berbeda bukan hanya yang beroperasi pada lingkungan yang tampaknya sama, tetapi juga yang kerap tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal keefektifan. Pandangan Ekologi-Populasi Dekade terakhir manyaksikan pertumbuhan dan perkembangan dari apa yang pasti merupakan posisi environmental imperative yang ekstrem. Posisi tersebut yang dinamakan seleksi alamiah atau pandangan ekologi-populasi , menyatakan bahwa lingkungan menyeleksi organisasi jenis tertentu yang dapat bertahan hidup, sedangkan yang lain akan mati berdasarkan kesesusaian antara karakteristik strukturalnya dan karakteristik lingkungannya. Para ahli ekologi-populasi berargumentasi bahwa bentuk organisasi harus sesuai dengan ceruk (niche) lingkungannya, jika tidak organisasi itu akan gagal. Ekologi-populasi menggunakan cara berpikiryang sama terhadap organisasi. Lingkungan secara “alamiah” akan menyeleksi untuk “memasukan” beberapa dan “mengeluarkan” yang lain. Secara lebih khusus, ahli ekologi populasi menyatakan bahwa organisasi yang hidup mempunyai sumber dan dimensi structural yang tidak dimiliki oleh yang mati. Asumsi Ekologi Populasi Perspektif ekologi populasi memounyai asumsi-asumsi bermakna yang perlu dijelaskan. Pertama, ekologi populasi memfokuskan diri pada kelompok atau populasi organisasi, bukan pada organisasi individual. Kedua, ekologi populasi mendefinisikan keefektifan organisasi hanya sebagai kemampuan untuk bertahan hidup. Kapan pun organisasi yang beroperasi pada setiap industri didefinisikan sebagai organisasi yang efektif karena mereka yang termasuk yang dapat bertahan hidup. Ketiga, ahli ekologi populasi mengasumsikan bahwa lingkungan tersebut menentukan secara total. Strategi menentukan struktur, pandangan ekologi populasi mengasumsikan bahwa manajemen paling tidak dalam jangka pendek atau menengah hanya mempunyai dampak kecil terhadap kelangsungan hidup organisasi. Para manajer dianggap sebagai pengamat yang tidak berpotensi. Akhirnya ekologi populasi mengasumsikan eksistensi dari sebuah proses tiga tahap yang menjelaskan bagaimana organisasi yang beroperasi pada ceruk lingkungan yang serupa akhirnya akan mendapatkan dimensi struktural umum. Proses Perubahan Organisasi Organisasi berubah pada proses perubahan tiga tahap yang mengakui adanya variasi pada dan diantara organisasi, seleksi dari variasi yang paling sesuai dengan lingkungan mereka, dan suatu mekanisme retensi yang menopang dan memproduksi kembali variasi yang diseleksi secara positif. Setiap industri terdiri dari kumpulan-kumpulan organisasi yang dapat dibagi menjadi populasi-populasi yang mempunyai sumber daya dan teknologi yang sama. Tetapi ada keterbatasan jumlah manusia, segmen pasar, dan sumber daya lain yang tersedia di lingkungan. Organisasi dapat menetapkan suatu ceruk bagi diri mereka sendiri, misalnya, memberi penekanan pada biaya rendah, kualitas, lokasi yang nyaman, jumlah jam kerja, dan sebagainya, tetapi tetap ada persaingan Yang bisa bertahan hidup adalah yang dapat menyesuaikan sumber daya internalnya dengan lingkungan mereka. Keterbatasan Ekologo Populasi Teori ekologi populasi mengabaikan motif dan kemampuan manajerial. Tetapi manajeman tidak selalu tidak berpotensi. Manajemen mungkin tidak sedemikian berkuasa, seperti sering dikatakan dalam buku teks manajemen; namun tidak berarti manajemen tidak relevan, Manajemen dapat memilih domain atau ceruk di mana ia mau bersaing dan, khususnya dalam jangka panjang, mengubah domainnya. Ekologi populasi mampunyai aplikasi terbatas bagi organisasi yang besar dan berkuasa. Alasannya adalah bahwa organisasi tersebut dapat mengisolasi diri dari kegagalan. Organisasi yang besar dapat mengontrol lingkungannya karena banyak unsure yang terdapat pada lingkungan mereka – pemasok, pelanggan, serikat buruh, dan sebagainya – bergantung pada mereka dan tunduk pada permintaan mereka. Dan diantara organisasi yang berada di sektor publik, efisiensi dan penyesuaian diri bukanlah kriteria keefektifan. Dengan demikian, ekologi populasi sebaiknya dijelaskan sebagai sebuah teori khusus yang dapat diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil dan tidak berkuasa. Ekologi populasi memberi penjelasan tentang mengapa organisasi di masyarakat umum cenderung mempunyai karakteristik struktur yang sama dan mengapa beberapa jenis organisasi tertentu dapat melangsungkan hidupnya, sedangkn yang lain mati. Ekologi populasi juga mengatakan kepada kita bahwa kelangsunga hidup organisasi secara mencolok dipengaruhi oleh kapasitas dan stabilitas lingkungan organisasi tersebut. Hubungan Lingkungan Struktur Setiap organisasi bergantung pada lingkungannya sampai batas tertentu, tetapi kita tidak dapat mengabaikan yang nyata, yaitu, bahwa, ada organisasi yang lebih bergantung pada lingkungan dan sublingkungannya disbanding yang lain. Oleh karena itu, efek lingkungan terhadao suatu organisasi merupakan fungsi dari kerentanannya. Bukti-bukti memperlihatkan bahwa lingkungan yang dinamis mempunyai lebih banyak pengaruh terhadap struktur daripada lingkungan yang statis. Lingkungan dan Kompleksitas Ketidakpastian linglungan berkaitan langsung dengan kompleksitas. Artinya, ketakpastian lingkungan yang tinggi cenderung mengakibatkan kompleksitas yang lebih besar. Agar dapat menghadapi lingkungan yang lebih dinamis, dan lebih kompleks, organisasi menjadi lebih diferensiasi. Lingkungan dan Formalisasi Lingkungan yang stabil seharusnya mengakibatkan formalisasi yang tinggi karena lingkungan yang stabil menciptakan kebutuhan minimal untuk memberi tanggapan yang cepat dan memungkinkan organisasi melakukan penghematan dengan jalan menstandarisasi aktivitas mereka.